Keutamaan Kalimat Kalimat Dzikir
Yang pertama kita bahas adalah Kalimat Subhanallah Wabihamdihi
Sahabatku, Dzikir ini mencerahkan wajah, menenangkan hati, menyejukkan jiwa, dan membuka banyak kemudahan,
kenapa?
karena kita
menyukai dan mencintai dan mengamalkan ucapan yg dicintai Allah, maka
Allah akan memberi apa apa yg kita senangi dan sukai, yaitu kecerahan
wajah, kemudahan hidup, dan ketenangan hati sebagaimana sabda Rasullulah
Saw :
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم : أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلَامِ
إِلَى اللَّهِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِأَحَبِّ
الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ فَقَالَ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Sabda Rasulullah SAW : “Maukah kukabarkan pada kalian ucapan yang paling dicintai Allah?", ku katakan (Abu Dzar ra) : “Wahai Rasulullah SAW, kabarkan padaku ucapan yang paling dicintai Allah SWT”, bersabda Rasulullah SAW : “Ucapan yang paling dicintai Allah SWT adalah: "Subhanallahi wabihamdih (Maha Suci Allah dan padaNya pujian luhur.” ( Shahih Muslim )
Hadits tentang
keutamaan bacaan tasbih ini terdapat sekitar 12 riwayat di dalam Shahih
Al Bukhari dan Shahih Muslim, yang menjelaskan makna kemuliaan bacaan
ini. Di dalm Shahih Al Bukhari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
كَلِمَتَانِ
خَفِيْفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ
حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَـانِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
“Dua
kalimat yg ringan di lidah pahalanya berat di timbangan dan disenangi
oleh Tuhan Yang Maha Pengasih adalah: Subhaanallaah wabihamdih
subhaanallaahil ‘azhiim.”
Dan dalam riwayat lainnya :
سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Kedua riwayat
Shahih Al Bukhari ini menunjukkan bahwa kalimat “subhanallah
wabihamdih”, merupakan kalimat yang ringan diucapkan dengan lisan, dan
berat di mizan (timbangan amal), dan sangat dimuliakan dan dicintai oleh
Allah subhanahu wata’ala.
Kalimat tasbih
adalah mensucikan nama Allah subhanahu wata’ala meskipun Allah tidak
butuh disucikan, namun cahaya kesuciannya kembali berpijar kepada kita,
karena rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih
Al Bukhari :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barangsiapa
yang membaca: “Subhanallah wabihamdihi” dalam sehari seratus kali, maka
kesalahannya dihapus sekalipun seperti buih air laut.”
Demikian agungnya
makna kalimat “Subhanallah wabihamdihi, Maha Suci Allah”. Allah Maha
Suci namun kita mensucikan Allah di dalam hati kita agar kita disucikan
oleh Allah, disucikan dosa, disucikan dari musibah, disucikan dari
penyakit, disucikan dari gundah, disucikan dari segala niat yang hina,
dan disucikan di dunia dan akhirah.
Diriwayatkan oleh
Al Imam Al Bukhari di dalam kitab Adab Al Mufrad bahwa rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita bahwa ketika nabi Nuh As akan
wafat ia memanggil anak-anaknya dan berkata: “wahai anak-anakku jika aku wafat nanti maka aku wasiatkan kepada kalian dua kalimat, yang pertama : “Laa ilaaha illallah” dan yang kedua : “Subhanallah wabihamdih”,
mengapa?
karena
kalimat Laa ilaaha illallah jika ditimbang dengan seluruh alam semesta
maka akan lebih berat kalimat Laa ilaaha illallah. Sedangkan kalimat
Subhanallah wabihamdih adalah shalatnya seluruh makhluk selain jin dan
manusia, dan dari kalimat ini Allah memberi rizki seluruh
hamba-hamba-Nya, semakin banyak orang yang mengulang-ulang kalimat ini,
maka akan semakin diluaskan rizkinya zhahir dan batin. Maka jika ingin
diluaskan rizki oleh Allah perbanyaklah bacaan Subhanallah wabihamdih,
diucapkan dengan lisan dan hatimu, semakin engkau memuji dan mensucikan
Allah, maka Allah akan membuatmu semakin suci dan semakin terpuji. Begitu
juga kemuliaan kalimat “ الحمدلله ” (Alhamdullilah) yang juga merupakan
kalimat yang sangat pendek, namun telah disabdakan oleh nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam :
اَلْحَمْدُللهِ تَمْلأُ اْلمِيْزَانَ
“ Kalimat “Al Hamdulillah” memenuhi timbangan” (Sahih Muslim)
Mengapa
demikian?, karena makna yang begitu dalam dimana kalimat “ الحمدلله”
adalah pujian untuk Allah, dan pujian itu muncul dari rasa cinta, maka
jika cinta kepada Allah telah bergemuruh di dalam hati seorang hamba,
maka hal itu akan memenuhi timbangan amal baik seseorang. Maksud dari
penuhnya timbangan tersebut adalah bahwa Allah subhanahu wata’ala telah
mencintainya, dan jika Allah telah mencintainya maka seluruh
dosa-dosanya bisa berupa menjadi pahala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
وَلَا شَيْئَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْمَدْحُ مِنَ اللهِ وَلِذلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ
“ Dan tiada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada pujian ,oleh sebab itu Dia (Allah) memuji DzatNya” (Sahih Bukhari)
Mengapa Allah subhanahu wata’ala memuji dzatNya?,
karena Allah
subhanahu wata’ala memang berhak untuk dipuji, jika seorang hamba memuji
Allah subhanahu wata’ala dan ia mnegetahui bahwa Allah subhanahu
wata’ala suka dipuji, kemudian hamba tersebut memuji Allah maka Allah
akan memuliakannya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
menyampaikan hal tersebut kepada ummat beliau supaya mereka banyak
memuji Allah subhanahu wata’ala, namun bukan berarti Allah subhanahu
wata’ala butuh pujian kita, tidak seperti manusia yang diantara sifat
fitrah manusia adalah suka dipuji dan tidak senang dihina, meskipun bagi
orang-orang yang mencapai derajat yang tinggi dari para shalihin maka
bagi mereka sama saja antara dipuji atau dihina. Maka jika seseorang
suka dipuji maka mungkin saja ada keinginan buruk dalam dirinya dengan
pujian itu, namun jika Allah menyukai pujian maka karena Allah memang
berhak untuk dipuji, dan tiada yang berhak dipuji selainNya yang telah
menciptakan kerajaan alam semesta. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam megajarkan kepada kita untuk banyak memuji Allah subhanahu
wata’ala. sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :
اَلْحَمْدُلله
تَمْلأُ الْمِيْزَانَ وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لله تَمْلآنِ أَوْ
تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلاَةُ نُوْرٌ
“
Alhamdulillah memenuhi (memberatkan) timbangan, dan Subhanallah
waalhamdulillah keduanya memenuhi ruang yang ada di langit dan bumi, dan
shalat itu adalah cahaya” (Sahih Muslim)
dengan membaca
subhanallah wabihamdihi setiap harinya 100 kali maka hatimu akan merasa
tenang, harimu akan lebih tenang dibanding hari yang engkau tidak
membacanya, wajahmu akan lebih cerah daripada hari yang engkau tidak
membacanya, perasaanmu lebih sejuk dibandingkan di hari yang engkau
tidak membacanya. Begitu juga setiap selesai shalat membaca Subhanallah
33 x, Alhamdulillah 33 x, dan Allahu Akbar 33 x atau 34 kemudian
diakhiri dengan bacaan Laailaaha illallah wahadahu laa syariika lah,
lahu almulku wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir, maka Allah akan
mengampuni dosa-dosanya yang terdahulu, namun dengan mendalami maknanya,
jangan beramal untuk kau mendapatkan balasan dari Allah, jadikanlah
amalan kita untuk mencapai keridhaan-Nya, maka Allah akan memberikan apa
yang kita inginkan sebelum kita memintanya. Allah Maha Mengetahui hajat
kita di masa ini, esok dan yang akan datang. Dan Allah Maha Tau apa
yang harus dijauhkan dari kita dan apa yang harus diberikan kepada kita,
Allah subhanahu wata’ala yang akan memilihkan yang terbaik dan yang
terindah untuk kita, Allah subhanahu wata’ala akan memberikan ketenangan
dan kebahagiaan kepada kita, jika Allah akan memberi apa yang kita
kehendaki sebelum kita meminta, terlebih lagi jika kita memintanya.
: أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
(صحيح البخاري)
Sabda
Rasulullah SAW: Orang yang paling beruntung mendapat syafaatku dihari
kiamat adalah yang mengucapkan Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan Selain
Allah), ikhlas dari hatinya atau dari dirinya” (Shahih Bukhari)
hujjatul islam
wabarakatul anam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani berkata di dalam Fathul
Bari bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa karena itulah kalimat ini selalu
diajarkan oleh ulama’ untuk diulang-ulang dan terus direnungkan
kedalaman maknanya, karena seluruh makna alam semesta berpadu dalam
makna kalimat ini, karena seluruh rahasia alam semesta sebelum
diciptakan, setelah diciptakan dan setelah sirna kesemuanya berpadu
dalam kalimat ini, segala sesuatu dari hal-hal yang terlihat, yang
terdengar, semua bentuk dan sifat, serta semua ciptaan Allah yang ada di
alam ini tidak terlepas daripada kalimat “Laa ilaaha illallah” .
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Al Imam Al Bukhari di dalam kitab
Adab Al Mufrad, yang menukil hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, dimana Rasulullah bersabda bahwa nabi Nuh berwasiat kepada
putranya :
يَا إِبْنِيْ أُوْصِيْكَ بِكَلِمَتَيْنِ :"سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ وَلَاإِلهَ إِلَّا اللهُ
“ Wahai anakku, aku berwasiat kepadamu dengan dua kalimat : “ Subhanallah wabihamdihi, dan Laailaaha illallah”
“Laailaaha
illallah”, jika kalimat ini ditimbang dengan seluruh alam yang ada maka
kalimat ini akan lebih berat, karena seluruh kalimat tidak ada jika
tidak ada Allah subhanahu wata’ala, maka berpadu seluruh kejadian,
seluruh sifat dan pemikiran, seluruh ketentuan yang pernah terjadi atau
yang akan terjadi kesemuanya tidak akan pernah terlepas dari rantai dan
kekuatan kalimat “Laailaaha illallah”, maka inilah kalimat yang terkuat,
kalimat yang terdahsyat, kalimat yang terluhur dan kalimat inilah yang
telah disabdakan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :
“Barangsiapa yang mengucapkan “Laailaaha illallah” dari dasar hatinya
atau dari dirinya, maka dialah orang yang paling beruntung yang
mendapatkan syafaatku”
Demikian Allah
banggakan orang yang menyebut Nama Allah Allah, bahkan Allah selalu
sampaikan pada Sang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
لا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ اللَّهُ اللَّهُ
Tidak akan datang hari Kiamat hingga tak ada lagi dimuka bumi yang menyebut nama Allah,,, Allah.. ,demikian riwayat Shahih Muslim
Hari kiamat akan
datang jika di Bumi tidak ada lagi yang menyebut Nama Allah, itulah
tanda hari kiamat yang pasti datang, jika Bumi masih ramai dengan Dzikir
Jalallah (dzikir jalalah adalah dzikir Yaa Allah Yaa Allah), oleh sebab
itu para ulama dan para Mujadid Akhir zaman Makmurkan Dzikir Ya Allah
Ya Allah, karna sudah akhir zaman semakin dekat maka semakin dekatlah
akhir zaman namun akan semakin mundur dan memuai usia dunia ini, selama
gemuruh Nama Allah masih di gemuruhkan di muka bumi.
Bayangkan
Kehancuran alam semesta, jagat raya yang demikian luas di hancur
leburkan oleh Allah subhanahu wata'ala, dengan kehendak Nya, dengan
Kewibawaan Nya, dengan Keagungan Nya, dengan kehendak dan Kekuatan Nya,
masih Allah tahan hanya karena seorang menyebut nama Allahu Allah. Jiwa
satu orang ummat Muhammad menyebut Nama Allah tertahan dari bencana
Kiamat.Dan tidak ada yang lebih berwibawa dari nama Allah subhanahu
wata'ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى أَنْ لَاتُقَالَ فِي الأَرْضِ الله الله
" Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga tidak lagi diucapkan "Allah Allah" di dunia" Dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ عَلَى رَجُلٍ يَقُوْلُ اَلله الله
" Tidak akan terjadi hari kiamat pada seseorang yang mengucapkan "Allah Allah"
Tidak akan datang
hari kiamat selama masih ada yang memanggil nama Allah, dan tidak pula
akan datang hari kiamat menimpa seseorang yang menyebut nama Allahu
Allahu. Jangan kita melihat orangnya, namun kita lihat kewibawaan nama
Allah subhanahu wata'ala, satu jiwa yang menyebut nama Allah, hal itu
menahan hancurnya alam semesta, jangankan hanya 1 atau dua gunung 20
gunung pun akan reda dengan kewibawaan cahaya nama Allah
lalu kalimat Allahu Akbar
sangat luas, sekilas maknanya adalah kalimat itu menafikan seluruh
kekuatan makhluk, hanya Allah swt, menafikan seluruh nama makhluk, hanya
Allah swt Yang Maha ada, Maha berkuasa atas segala hajatku, maha
berkuasa atas menyingkirkan segala musibahku, dst dst..maka mereka yg
mengucap kalimat itu mereka telah menafikan seluruh kekuatan makhluk,
hingga terbit kekuatan Allah pada gerak geriknya dan hari harinya,
Saudaraku yg
kumuliakan, saya beri anda dzikir terdahsyat dari semua dzikir, dzikir
ini dinamai oleh Guru Mulia saya dg sebutan Sultonuddzikir (Raja dari
semua dzikir), yaitu "ALLAH...", inilah raja dari semua dzikir,mulailah
mengamalkannya, karena berpadu seluruh dzikir dan berpadu seluruh nama
Nya swt pada nama ini, berpadu pada nama ini seluruh kekuatan, seluruh
kebahagiaan, seluruh kenikmatan, seluruh keindahan, seluruh keabadian,
sema berpadu pada nama ini.dan akan berakhir pula seluruh nama pada nama
ini, dan akan berawal seluruh nama nama bahagia dari nama ini pula.
mulailah.. ucapkan dg relung hati yg menggemuruh dengan rintihan.. Allah... Allah.. Allah.. mulailah
saudaraku, benamkan seluruh isi hatimu dan seluruh pikiranmu dan
seluruh Lahar api yg bergejolak dengan kegundahanmu itu.. benamkan pada
Nama Agung Nya swt...
Demi Allah..
rubuhkan seluruh bumi, langit dan alam semesta dalam pikiran anda pada
nama ini, maka dalam beberapa detik saja anda akan segera menemui tenang
dan sejuk, lalu bila anda teruskan berkali kali, sehari dua hari, hari
ketiga anda sudah lupa dg segala kesedihan.
SUNGGUH DENGAN MENGINGAT ALLAH TENANGLAH SANUBARI (QS Arra'd 28).
Alhamdullilah Selesai Juga pembahasan tentang keutamaan Dzikirullah .
hanya itu yang Alfaqir dapat sampaikan, demikian sedikit pembahasan tentang "Keutamaan Kalimat Kalimat Dzikir" semoga dengan membaca postingan kita ini semakin menambah rasa cinta dan
rindu kita kepada Allah Swt serta limu ini bermanfaat bagi kita .
Sumber ilmu : Al Habaib Munzir Al Musawwa
Sumber Gambar : videoyusufmansur.com