Allah Swt Maha Memaafkan Hamba-Nya Yang Berdosa dan Maha Penerima Taubat
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh, Cahaya Rahmat Allah swt semoga selalu menerangi hari hari kita dengan kebahagiaan,
Sahabatku yg kumuliakan,Manusia tidak akan lepas dari berbuat salah dan
manusia tidak pula lepas dari perbuatan dosa . beruntunglah kita karena
mempunyai Tuhan yang Maha pengampun , Maha mudah mengampuni dosa -dosa
hamba-hambaNya dan Maha penerima taubat hamba hambaNya.diriwayatkan
dalam Sahih Bukhari Rasullulah bersabda :
قال رسوال الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا وَرُبَّمَا قَالَ أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ رَبِّ أَذْنَبْتُ وَرُبَّمَا قَالَ أَصَبْتُ فَاغْفِرْ لِي فَقَالَ رَبُّهُ أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي (صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: Sungguh seorang hamba berbuat dosa, lalu ia
memohon pengampunan pada Allah, ampunilah hamba, maka berkatalah Allah
padanya: HambaKu, sungguh telah berbuat dosa, namun ia mengetahui ia
memiliki Tuhan Yang Maha Memaafkan dan menolongnya, maka kumaafkan
hambaKu. (ucapan ini terus diulang2 oleh Rasul SAW” (Shahih Bukhari).
pada hadits telah kita baca, hadits ini diulang hingga 3 kali dalam
Shahih Al Bukhari ; dimana seorang hamba berbuat dosa kemudian ia
menyesal kemudian meminta ampun kepada Allah, maka pelajaran pertama
yang dapat kita ambil dari hadits ini yaitu jika telah melakukan dosa
maka jangan dibiarkan saja sehingga dosa-dosanya terus menumpuk dan
menumpuk, namun teruslah beristighfar, memohon ampun kepada Allah. Maka
tatkala hamba yang berbuat dosa tadi berkata :
“Wahai Allah aku telah berbuat dosa”, maka Allah menjawab :
عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي
عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي
“Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menghukumi setiap dosa, Aku telah mengampuni hamba-Ku.”
Kemudian hamba itu berdosa lagi dan berkata :
“ Wahai Allah aku telah berbuat dosa”, maka Allah menjawab :
عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي
“Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha
Mengampuni dosa dan menghukumi setiap dosa, Aku telah mengampuni
hamba-Ku.”
Demikian berkali-kali yang telah diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari
Diriwayatkan juga didalam Shahih Al Bukhari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda bahwa Allah subhanahu wata’ala menerima hamba
yang bertobat dengan kegembiran dan cinta-Nya, Rasulullah bertanya
kepada para sahabat tetang seseorang yang pergi membawa seluruh hartanya
dengan tunggangannya dan setelah ia kelelahan ia pun tertidur dan
ketika terbangun, tunggangan dan semua hartanya tidak ada, maka
Rasulullah bertanya kepada para sahabat bagaimana kesedihan orang itu,
maka para sahabat berkata :
“pastilah orang itu sangat sedih wahai Rasulullah”,
maka setelah orang itu berjalan jauh dan tidak pula menemukan
tunggangannya ia pun kelelahan dan tertidur, setelah ia terbangun ia
melihat harta dan tunggangannya ada di hadapannya, maka Rasulullah
bertanya bagaimana kegembiraan orang itu, para sahabat menjawab :
“pastilah dia sangat gembira wahai Rasulullah”,
maka Rasulullah menjawab : “Sungguh Allah lebih gembira menerima
taubat seseorang yang penuh dosa dibandingkan kegembiraan seseorang yang
kehilangan seluruh hartanya kemudian hartanya kembali kepadanya”.
Sahabatku ketahuilah "Allah tidak membutuhkan taubat kita, namun samudera kasih sayang-Nya memeluk dan mencintai hamba yang bertobat",
oleh sebab itu hamba yang paling dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala
adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dimana beliau
selalu beristighfar sebanyak 70 kali dalam setiap harinya, padahal
Rasulullah tidak mempunyai dosa, namun beliau hanya ingin lebih mencapai
derajat yang mulia sebagaimana firman Allah :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
( البقرة : 222 )
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” ( QS. Al Baqarah : 222 )
Jika muncul bisikan syaitan yang berkata: “jika engkau taubat dari
sekarang, kemudian kembali berbuat dosa, maka engkau termasuk dalam
kelompok orang-orang munafik” dan jika muncul bisikan syaitan yang
berkata "jika engkau taubat lalu kembali maksiat , lalu taubat lagi ,
makasiat lagi ,taubat lagi maksiat lagi, maka engkau telah mempermainkan
Allah . Sungguh demi Allah tidak demikian sahabatku , karena Allah
tidak akan pernah berhenti dan bosan menerima tobat hamba-Nya. Allah
berfirman dalam riwayat Al Imam Ahmad :
يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ
“ Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di
langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni
engkau”
Jika dosa seorang hamba memenuhi hingga ke ujung langit pun Allah tetap akan mengampuni,
"Adakah yang lebih indah dari Allah ?, adakah yang lebih pemaaf
dari-Nya ?, adakah Yang lebih berhak dicintai dan dirindui dari diri-Nya
?, dan indahnya sambutan Allah terhadap hamba yang mau bertaubat"
Besarnya harapan dan munajat menghapus dosa-dosa kita, maka ketahuilah
bahwa mengampuni dosa adalah sesuatu yang mudah dan remeh bagi Allah
subhanahu wata’ala, namun jangan kita meremehkannya, karena jika hal itu
terjadi bisa saja Allah (swt) tidak mau mengampuni dosa-dosanya. Jika
kita meremehkan dengan berfikir bahwa Allah (swt) pasti mengampuni dosa
sehingga timbul dalam fikiran kita untuk tidak perlu menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka hal yang seperti itu
bukanlah merupakan harapan atau prasangka baik terhadap Allah (swt),
akan tetapi merupakan penghinaan makhluk terhadap Allah subhanahu
wata’ala.
Jika seseorang merasa memiliki banyak dosa maka perbanyakalah amal pahala, karena pahala itu akan menghapus dosa-dosanya.
Sahabatku Jangan meremehkan pengampunan Allah, ketahuilah bahwa Allah
paling mudah mengampuni dari semua makhluk-Nya, paling mudah memaafkan
dari semua yang memaafkan, namun jangan meremehkan tawaran maaf Allah,
karena jika Allah membalik hati kita untuk tidak lagi memohon maaf
kepada-Nya maka kekallah kita dalam kehinaan, wal ‘iyadzubillah.
Sahabatku,Al-Faqir berpesan kepada anda ,jika belum mampu meninggalkan
perbuatan maksiat maka jangan pernah bosan untuk bertaubat , teruslah
bertaubat sampai engkau bosan berbuat maksiat , jangan sampai engkau
maksiat hingga bosan bertaubat , ketahuilah Allah Swt tidak akan pernah
bosan menanti taubat hamba-hambanNya . Rasullulah Bersabda
إِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ، حَتَّى تَمَلُّوا
“Sungguh Allah Swt itu tidak pernah bosan sampai kalian sendiri yang bosan”. (HR. Shahih Bukhari),
Demikian Semoga bermanfaat
*Sumber Ilmu : Al-habaib Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Al-musawa
*Sumber Ilmu : Al-habaib Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Al-musawa
0 komentar:
Posting Komentar